Selasa, 22 Desember 2009

Warkah Untuk Ibunda

Jernih tatapanny, menyiratkn ktulusan mendalam...

Senyumny menenangkn hatiku, hatimu hati setiap insan...

Gerak-gerikny pnuh ksigapan, ddkatny mbuat stiap insan merasa aman pnuh ktentraman...

Baik hatiny, kasih sayangny bgtu tulus sungguh takkn pernah trlintas dbnakny akan imbalan jasa...

Marahny hny utk satu tujuan yaitu memanusiakn manusia...

Amanahny bgtu besar, nyawany menjadi taruhan, tp memang hanya diriny yg mampu mengembanny pantaslah Tuhan membrikn syurga ditlapak kakiny...

Ia bukan seorang aktris, tp ia memerankn dua peran yg sangat penting dalam drama kehidupan, istri bagi suaminy dan ibu bagi anak2ny...

Ktk sang suami pulang ia kn menyambut dgn senyuman lalu diusapny peluh yg mbasahi kening sang suami dgn penuh kasih sayang...

Ktk sang anak merengek sejadiny, langsung saja ia memeluk dan menggendong sambil brkata "Nak, tangismu takkn membrikn apapun, tp tawamu akn mbrikn dunia ini pelangi yg indah...!"

mungkin sering ia menangis, dan di dalam tangisny selalu tersiratkn doa tulus kpd sang pencipta agar orng2 dskelilingny selalu diliputi bhagia...

Cinta kasihny, kasih sayangny tak lekang dmakan zaman adapun emas permata takkan mampu membyarny sungguh tak terharga...

Maafknku ibu kubalas kasih sayangmu dgn acuhku...

Kubiarkan tangismu tanpa tmpt brsandar...

Kusakiti hatimu dgn burukny perangaiku...

Mungkin Kata2 ini mungkin takkn prnah sanggup mbalas jeritmu saat menghadirknku ke bumi, hny satu yg ingin kukatakn...

" Ibu, aku mencintaimu...! "

Selasa, 15 Desember 2009

Sampaikan Salamku...

Sampaikn Salamku pada pemimpin bangsa, ktakn pdanya "brjayalah dirimu dtngah2 jelaga rakyatmu, brkatalah dirimu dgn dusta manis itu, tahukh kau disitu jg ad aku...!"

Sampaikn Salamku pada para alim ulama, katakn pada mereka "bangkitlah dari keterasingan menuju kcemerlangan...teriaki kami semua akan kbnaran jgn biarkn kami trlena dgn kesesatan...!"

Sampaikn Salamku pada semua ibu, katakn pada mereka "lanjutkn prestasimu brikn dunia ini generasi2 harapan sandaran stiap ekspektasi yg dahuluny brjung mimpi kini menjadi smakin ampunyai arti...!"

Sampaikn Salamku pada pribadimu dan pribadiku, katakn pada kau dan aku "dasarkn stiap fikir kpd fakta penciptaan dan biarkn ksadaran mrasuk mbangunknmu dari mabuk memapahmu mnuju indahny taman Aqidah...!"

Sampaikn Salamku pada padi yg mulai menguning, ktakn padany "tetaplah brsabar sampai dirimu

Minggu, 29 November 2009

Cinta...

Cinta kata yg hina ternoda karena janji dan kesaksian2 palsu...

cinta bgtu indah utk disalah artikn mjd rasa suka yg trbungkus obsesi belaka...

cinta tinggi nilainy bgi stiap pemegang teguh janjiny...

cinta remeh di mata siapa saja yg menganggap dunia ini kan slalu ada untknya...

cinta tak trhingga luasny sampai nalar ini lelah menjelajahiny...

cinta mdah saja trucap pdhal tak sdikitpun diri ini mampu menegakknny saat lemah dan trjatuh...

cinta bgtu sederhana tp memiliki semua duka dan bhagia adlah imbasnya...

cinta bersemi pda musimny maka butuh pnantian utk memetikny...

cinta mudahlah bgiku menulisknny, tp kenyataanny ku slalu mengingkari janjiku padaNya...

Kekecewaan...

ktk hrapn hny skedar angan semata...ktk waktu mnjawab dngan jwban "tidak" ktk itu pula rintihan smakin tertahn. kecewa tinggallah kecewa, malu jadilah malu. tak tau lg bgaimna cara mnyembunyikn diri dri knyataan, kenyataan yg pahit, tapi kehidupan kan terus berlari mniggalkan tak peduli siapa dirimu. hidup hrus terus berlanjut walau kberlanjutannya dipertanyakn skarng. siapkah diri ini kmbali pdaNya???, dmn tangis yg diciptakn utk menjilat itu???, munafik mungkin titel yg bisa didapat..Sang pemilik hati...takkan lagi kuberharap slain pdamu..

Sabtu, 07 November 2009

Salahkah

Salahkah bila cinta hadir...saat diriku dalam penghambaan??. Salahkah bila cinta hadir...saat ku tahu ku tak brdaya utk memutar balikkan hati??. Salahkah bila cinta hadir...hanya utk brsembunyi dan menjaga hati ini??. Salahkah bila cinta hadir...mengetuk pintu hatiku skedar mengucapkn salam dn mlemparkn snyuman??.

Air Mata Orang Biasa...

Air mata orang biasa jangan samakan dengan dewa2 dalam legenda...

Jatuh titik demi titik.. menangisi kelemahanny terhadap hati yg tak pernah brharap putih...

"sudah, Jangan menangis !" pinta fikirnya... Entah mengapa rintihan tiada berkesudahan...

Jiwanya menangis, raganya tak berhak menghibur hanya brpasrah dan tetap mengisak hingga tibanya sesak...

Duka Negeri Para Khayal dan Imajinasi

Satu persatu mreka datang ke alam damai fikirku...

mbuat resah suatu negeri yg tentram dsana,
negeri para khayal dn imajinasi mbina hdup...

skarang mereka trusik walau tak da sdikitpun brisik...

komplotan perampok brparas indah, mereka mrampok rumah2 para khayal n imajinasi...

menguasai hampir sluruh negeri. dengan senyuman yg manis, mreka trus menebar keresahan bgi para khayal n imajinasi...

Tak da guna lagi polisi atau tentara , mreka semua tak brkutik...

Hati ini sdikit2 mulai dkuasai...kuhrap negeri fikirku bisa brtahan trhadap invasi ini, sampai takdir dri Maha Pemutar Balik Hati...

Dominasi Obsesi

Obsesi ini bgtu besar sampai hati dia menjeratku dalam kegelapan, erat terjerat bebas tak lagi menjadi hasrat. Aku tidak buta, benderang di depan mata tapi sulit untukku menggapainya. Sakit tiba2 menyeruak dari sudut2 relung hati menuju kpusatnya dan menjalar keseluruh tubuh membuatku lemah dan goyah. Ku ingin mbantah tp akulah yg brsalah tak menjalankn semua titah.

Bayang2 Sebatang Badan

Byang2 sbtang bdan...tman sjati tnpa prnah mnyalahkn.

Ktk prjalanan ini smakin mlelahkn dn tiada brksudahn..byang2 sbtang bdan Mnenemani tiada brkeluh kesah apalagi brkata "aku lelah".

Keadaan trasa smakin sulit mnghimpit byang2 sbtang bdan...trus bngkit mngungkit impian2 yg trjerembab sdikit demi sdikit.

Langkahku kini mulai gontai... Raga ini tlah smpai btasny...tp jiwa ini sungguh brusaha tangguh...

mrasakn kteguhan byang2 sbtang badan.

Sajak Egoisme...

Saya aku, aku saya...

saya mengaku-aku...

aku menyaya-saya...

Ini punya saya itu punyaku...

Benarku memang benar saya.

Ahdupku jelas hdup saya...

Aku egois, saya tak mau kalah...

Saya cinta aku, aku sayang saya...

BSaya dan aku dua sejoli...merasa saling memiliki padahal kenyataanny haanya sendiri dan sepi...

Rabu, 21 Oktober 2009

Hanya Sebatas Pandangan

Hny sbatas pandangan. Hny itu yg bsa dlakukn seorng pujangga ksepian memandang kilau berlian yg berpadu ruby dgn ronanya yg mrah, tak sbatas itu snyumnya pun mnis, tp htiku miris krn hny sbatas pandangan. Rsah
Hti, yg ku kurung dlm pnjara hatiku mraung-raung
Utk dbebaskan, saat ini pmenjaraan satu-satunya jln
Utk kbaiknku dan utk mnjaga senyumnya tetap terkembang dbibir manisnya. Akankah dia mngerti? Ataukah cukup
Aku yg mratapi ksah ini?, sdih tp sdah cukup
Bgiku mlihatnya tersenyum mnjalani khidupan. ku rela kan rsah htiku meronta-ronta dn bercucuran air mata. Tnang.. ku takkan mbuat kau mrasakn Rsah htiku, cukup kau
Tersenyum...itu saja..yg kuharap, krn hny sbatas pandangan....
Harapku Tuhan memilihmu utkku krn ku hny hamba tak mmpu mlawan takdir dan bukanlah brhak brkhendak. KpdNYA ku brmohon akn takdir kita, kalaupun knyataannya sama skali brbda. Cukup manis utk sbuah pandangan...!

Minggu, 11 Oktober 2009

Ku Tak Peduli

Ku tak peduli dengan semua ini...
ku tak peduli isak tangis anak itu...
ku tak peduli teriak ksakitan si tua itu...
ku tak peduli dengan bunyi perutmu...
ku tak peduli ribuan tangan meminta kepadaku...
ku tak peduli oh ku tak peduli...

Jangan kau pikir dirimu peduli karena ku tak peduli...
rasa ibamu tak mengibaku...gelak tawamu menyiratkan sakit hatiku...
dimana tubuh2 kekarmu??...
dimana kebanggaan atas hartamu??...
silahkan marah kepadaku karena ku tak peduli...

Sungguh2 tak peduli...

Selasa, 29 September 2009

Sajak Aroganisme...

Seberapa angkuh diriku dimataku?

Sebgitu dalamnya lautan hatiku...

Seberapa angkuh diriku dimataku?

Sebgitu tingginya langit-langit hatiku...

Seberapa angkuh diriku dimataku?

Sebgitu besarnya karang hatiku...

seberapa angkuh diriku dimataku?

Sebgitu banyaknya keluh kesah hatiku...

Seberapa angkuh diriku dimataMu?

Kamis, 17 September 2009

Sangkakala

Air mata ini...menunjukkan siapa kamu, aku, mereka, kalian, dan kita.

Silahkn saja sangkal, kala itu tak kan ada lagi satu semua cerai-berai-berurai..

Dimana saudaramu, saudaraku, saudara mereka, saudara kalian, saudara kita..??

Dimana ibu dan bapakmu, ibu dan bapakku, ibu dan bapak mereka, ibu dan bapak kalian, ibu dan bapak kita..??

Tak ada lagi tegur sapa...semua menggila brlarian entah kemana, berlindung entah dimana...

Teriakan dan rintihan dijadikan prlindungan..rasa sesal pun hambar..sungguh tinggallah hanya keputus asaan...

Silahkan saja sangkal, kala itu takkan ada lagi kamu, aku, mereka, kalian, dan kita

Semua musnah tak terbantah...

Selasa, 18 Agustus 2009

Sajak Tanpa Pelita...!

Akhirnya padam segala bentuk terang, mberikn kgelapan yang tenang dpenuhi keheningan.


meciptakan bentuk unik dari kdamaian, merangkai angan di dalam ketidakpastian, menanti jawabn yang tak kunjung datang.


Menilik waktu yang semakin enggan, menyisakan diriku dan kesepian.


Kapankah kembali terang? Brengsek...bukan makian, hanya pasrah dan brserah inti prmasalahan...lalu bolehkah kutambah dengan keikhlasan?


Bisikan mengatakan " tanpa pelita tidak perlu menderita hanya dirimu tak terbiasa "

Jumat, 31 Juli 2009

Pujangga " manusia biasa "

Pujangga.., merasa diri kenal dengan sastra, tetapi nyatanya semua karyanya biasa saja.

Pujangga.., dengan kata2nya yang katanya bisa meluluhkan kerasnya hati nyatanya hanya dongeng belaka.

Pujangga.., tak terhitung jumlah karya trcipta
Nyatanya tak satupun yang terharga.

Pujangga.., sedikit banyak minitikan air mata nyatanya tak seorang pun mengetahuinya.

Pujangga.., brgelimang dengan kata2 cinta mencinta nyatanya hanya dia dan dirinya.

Pujangga.., selimut tipis menemani tidurnya nyatanya dia manusia biasa.

Pujangga dn karyanya...haha

Jumat, 10 Juli 2009

Itu...

Inginku tak lg memikirkn itu, tp itu mbrikan drongan yg kuat kpdku utk trus memikirknny, aneh ku tak pernah bsa membenci itu, pdhal itu terus mresahknku, smakinku hindari itu smakin itu brcokol dkpalaku, ku tak ingin lg mraskn itu, itu mbuatku mlupakn jati diriku...itu tlah mrenggut waktu2ku, hnya krn itu kulupakn kehendakMu, hnya krn itu ku rasakan jauh jarakku dgn Mu, pdhal itu mnunjukkan sbuah kejauhan dn kuabaikn ini yg menunjukkan kdekatan, ku bgtu mengenal itu sampai2 ini trsamarkn...akhirny ku sadar itu akn jd milikku jika ku slalu melakukn cra2 ini, ini semua akn mbuat itu ku rasakn bgtu indah...!

Minggu, 28 Juni 2009

Penjara Jiwa Yang Tenang

Emosi-emosi indah perlahan-lahan memenuhi relung jiwa.
Mendesak jeruji penjara jiwa yang tenang.
Mengusik dengan berisik mencoba membunuh ketenangan yang lama telah tercipta.
Semakin lama semakin indah, tetapi entah mengapa hati semakin gundah.
Mungkinkah ini salah?,
Wahai sang Mahapenjaga janganlah kau biarkan penjara jiwa yang tenang ini hancur.
Karena hanya tempat itu yang menjaga jiwa-jiwa insan dari kerapuhan dan kehinaan.
Biarkan raga ini luluh lantak menjaga sebuah izzah dari emosi-emosi indah.

" Wahai jiwa-jiwa yang tenang kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang rida dan diridaiNya...!!! "

Sabtu, 27 Juni 2009

Fikir

Fikir ini begitu fakir untuk memikirkan hal2 kecil, hati ini benar2 keras tak ada sedikitpun welas. Fikir ini betulah pelita hati, ketika ibrahim menemukan sang pencipta dengan fikirnya, seketika itu pula terang menenuhi hatiny. Matilah aku dengan fakirnya fikirku, meranalah aku dengan keras tanpa welas hatiku. Fikirku saudara hatiku...

Sabtu, 30 Mei 2009

Aku dan Taubatku

Haru semakin membiru. Isak tangis tiada perlu. Hanya seonggok tubuh terbujur kaku.

Tersisa kain putih menyadarkan strata diri yang selama ini lebih tinggi karena kesombongan merajai.

Haru semakin membiru. Isak tangis tiada perlu. Hanya seonggok tubuh terbujur kaku.

Merasakan fakta penciptaan mencium tanah bukan lagi dambaan, kembali kepada asal adalah keharusan.

Haru semakin membiru. Isak tangis tiada perlu. Hanya seonggok tubuh terbujur kaku.

Akan tiba kesunyian abadi, tak ada lagi jiwa2 menemani. Hanya sendiri menanggung segala perbuatan di setiap detik kesempatan hidup.

Haru semakin membiru. Isak tangis tiada perlu. Hanya seonggok tubuh terbujur kaku.

Pertanyaan demi pertanyaan pasti muncul, tetapi belum tentu ada jawaban, yang bruntung siap menjawab, sisanya akan terdiam disertai tangis penyesalan. Dan setiap penyesalan pasti datang penuh keterlambatan.

Haru semakin mebiru. Isak tangis tiada perlu. Hanya seonggok tubuh terbujur kaku.

Aku dan taubatku...!

Minggu, 24 Mei 2009

Tak Terbiasa dengan Malam

Malam ini tanpa bintang, entah kemana perginya bintang2.
Malam ini terlalu sendu untuk siapa saja yang menikmatinya.
Malam ini nampak kehilangan pesona, hnay warna jelaga yang menghiasinya.
Malam ini tak bernyawa karena tak sedikitpun suara, diri pun terbenam sunyi dibuatnya.
Malam ini menyedihkan bagiku yang telah terlempar dari kenyataan.
Malam ini melukiskan khayalan sejuta kesepian, hanya tatapan hampa menerawang ke pekatnya langt malam.
Malam ini membuatku tak tebiasa dengan malam.

Minggu, 03 Mei 2009

Belasan ke Puluhan...!!!!!!!!!

Belasan tahun khidupnku didunia.

Belasan tahun pula ku mnghirup udara, belasan tahun kumngalami baik suka maupun duka.

Belasan tahun yg lalu aku dlahirkn, dtitipkn kdalam rahim manusia trhbat ddunia mjdkn ku kbanggaan apapun bntuk rupaku.

Belasan tahun yg d awali ktidak tahuan, sampai kini ku mrasa tau sgalany.

Kini puluhan tahun sdah ku hdup ddunia.

Puluhan tahun trasa bgtu cpat dtang, ku mrasa aku bru trlahir tp kini hrus ku sadari ku mndkati akhir.

Puluhan tahun mbuatku nampak smakin renta, uban n kriput blum mnyambangiku, tp kbijaksanaan ttap hrus kumiliki lbih dri belasan tahun.

Puluhan tahun akal, panca indera, alat gerak, dn sluruh dtail ragaku stia menemani, mungkin kini tiba saatku lbih brtrima kasih kpd pmilik raga ini yg trkadang trlupa pdhal dia tak sdikitpun lupa krn Dia MahaTahu sgalany.

Puluhan tahun memaksaku brsahabat dgn mati dn mengenal khidpan stelahny.

Puluhan tahun, mungkinkah branjak mjd ratusan ataupun ribuan...bsar harapku demikian krn belasan tahun sampai puluhan tahun takkn cukup mbawaku kpd kbahagiaan yg abadi dgn ridho ILAHI.

inilah aku dgn kefanaanku yg seakan hbat krn tlah mlalui belasan sampai puluhan tahun padahal sungguh brat untuk mengakui ku takut mnghadapi ini...!

Senin, 20 April 2009

Jamban Breaktrough

Jamban tempat vulgar yang terasingkan dari kehidupan.
Letaknya pasti di sudut bagunan-bangunan manusia dan takkan pernah disejajarkan dengan kamar tidur, ruang makan atau ruang lainnya.

Jamban seakan penuh aib, penuh kehinaan.
Takkan ada satu manusiapun yang membicarakan kejadian-kejadian saat sedang bercengkrama dengan jamban.

Apapun caci-maki yang terlontar, jamban tetap tegar ditempatnya.
Dan tetap setia menampung segala bentuk keburukan manusia.

Jamban seakan menampar hati-hati keras manusia yang tidak menyadari fakta penciptaan dan mengingkari dengan segala pembenarannya.

Jamban tau sgka isi jiwa raga manusia yang seringkali manusia tidak pernah menyadari siapa dirinya.

Senin, 06 April 2009

Simfoni Hujan

Titik-titik air Hujan menyentuh bumi dengan suaranya yang khas.

Suara percik air ini menenangkan, menemani mata yang sulit terpejam.

Tak terasa detik demi detik berlalu dengan ku trpaku diam, memanjakan telingaku meresapi alunan nada tetes air langit.

Simfoni alam disusun oleh maestro diatas maestro...takkan mungkin dikalahkan oleh kehinaan,dn ksombongan yg brasal dri kefanaan.

Menilik ke relung hati, adakah sedih terobati?, adakah senang terpenuhi?, adakah kesedihan, dan kesenangan untuk hari esok?

Merenungi diri yang telah jauh berlari tapi hanya ada sesal dijumpai, menampar keras, kerasnya hati yang membuat segalanya semakin tak terpuji.

Hujan mendengar tanpa intervensi. Menasehati tanpa perlu kata. Memanjakan dengan alunan nada.

Simfoni hujan alunan nada2 indah, hadiah alam untuk stiap insan yang percaya akan keajaiban.

Jumat, 27 Maret 2009

Hujan (4)

Aku rindu air ini, aku rindu bsah ini, aku rindu sejuk ini, aku rindu klembapan ini, aku rindu anugerah ini, aku rindu suasana ini, aku merindumu rindukanlah aku. Hujan dtang mbawa sjuta rindu, mengemas dgn cantik krinduan di dalam kalbu.. Hujan airny memuaskn dahagaku akn rinduku padaMu...

Jumat, 20 Maret 2009

Temaram (twilight)

Entah mngapa ku mengidolakn malam...

mungkin dinginny mnyejukkn atau glapny menangkan...

tp jgn spelekn bulan dn bintang yg mbentuk sketsa indah dlangit malam...

kini pandanganku trtuju pd bulan yg mbntuk sdut 360° chayany brpendar mnciptakn temaram yg brsanding indah dgn ksejukan...

aku mncintai kduany baik bulan maupun suasana yg trcipta dri prpaduan dingin dn sisi glap dri malam...

kduany ad dhtiku kduany bgtu mbri arti hdupku...

biarlah waktu yg mmisahkn kduany dn biarlah waktu yg mbuat salah satu mngalah...

Kamis, 12 Maret 2009

Pertanyaan tentang Cinta?

Apakh itu cinta?

Air langit yang basahi bumi setetes demi setetes menghapus kerinduan dan memberikan balasan setimpal dari setiap penantian benih2 pengharapan menebarkan aroma wewangian mrasakan indahnya brmekaran.

Dimanakah cinta?

Padang gurun yang tandus, penuh keengganan untuk menyebutkan lafaz2 kehidupan hanya pekik kematian menggelegar merobek hamparan langit luas, dan ketika hanya ada putus asa merekah lah setangkai bunga indah di tengah segala keburukan yg tampak. Seakan terisi kantong air setiap pngembra yang melintas, membuatnya lupa akan dahaga duka dan lara.

Bagaimanakah cinta?

Deru ombak menghantam batu karang terus menerus tak terlihat akan berksudahan, dan keateguhan batu karang mengisyaratkan kestiaan walau agaknya menyakitkan tapi itulah impian untuk slalu melepas kerinduan demi prjumpaan dengan sang ombak.

Adakah cinta?

Mata, telinga, hidung, lidah, tangan, kaki setiap jengkal raga ini ujung rambut sampai tbny d ujung kaki tanyakn kembali pada mereka. Karena hanya ada satu pecinta sejati yang mempunyai cinta hakiki..

Jumat, 27 Februari 2009

Alunan Malam Dingin

Dingin ini menusuk, merasuk kalbu seakan merajuk memaksakn kehendaknya untuk sejuk.

Malam ini semakin muram, lampu temaram tak jua membuat hati tentram. Hanya mata ini sulit terpejam.

Hujan ini tak berksudahan, menumpahkan air ke setiap dahan kehidupan, Mewujudkan keibaan alam akan jiwa2 penuh kesedihan.

Diri ini rapuh tak brdaya, keruh penuh noda, hanya mengeluh untuk semuanya. Lupa dari mana hadir jiwa raga yang sempurna.

Kamis, 05 Februari 2009

Bukan Arti Cinta Sejati

Ini bukan arti cinta sejati.

mbagi hati yg stngahny mati. Mbrikn spnuh hati kpd yg bukan hakiki.

Ini bukan arti cinta sejatì.

Brtahtah brlian ruby myilaukan mata hati. Brsandar pd dinding fana rapuh lg merapuh.

Ini bukan arti cìnta sejati.

Persepsi diri mnggambrkn egoisme sejati. Obsesi mdorong nafsu menguasai diri yg dkuasai.

Ini bukan arti cinta sejati.

Jika mencinta dn dcinta tnpa brdasar ridho Ilahi Robbi.

Selasa, 03 Februari 2009

Duka vs Bahagia

Bhagia, rasa apa ini...,
sesak di dada.
Mendesak relung jiwa.
Meneriakkan pekik2 kebebasan.
Pemenjaraannya adalah yang terbaik Saat ini.
Karena Bahagia berkawan baik dengan duka lara.
Dan segalanya Berawal dari hampa.
tak baik terlampau bahagia,
duka takkan senang melihatnya.

Minggu, 01 Februari 2009

Durjana

Ketika dahaga menjadi durjana,
terasa sesak di dada.
Ketika lapar menjadi raja,
kenikmatan berlalu begitu saja.
Ketika semua bahagia menyebabkan derita,
semuanya terpedaya.
Ketika ku rasa tiba waktunya,
masihkah ada maaf tersisa.

Minggu, 11 Januari 2009

Hujan (3)

Hujan...satu persatu jiwa berlarian.
Menghindari anugerah ilahiyah.
Menyelematkan diri dari berkah.
Padahal dalam diri serakah.

Apalah artinya basah.
Tanyakan pada bunga yang merekah indah.
Pelangi datang setelahnya.
Warnai hidup yang sederhana.

Membantah apalah guna.
Mengingkari tak bisa dipungkiri.
Akhir adalah mati.
Mati tak terbatas oleh akhir.

Pendusta bila tak kenal dosa.
Dusta akan hak-hak yang dipunya.
Hujan mengajarkan kejujuran.
Hujan mengajarkan kesyukuran.

" Dan alam pun tahu cara terbaik mengasihaniku..! "