Kamis, 28 Oktober 2010

Sang Pecinta dan Perawan Suci...

Bisikan cinta membuai membelai halus tegarnya batu karang melunakkannya mengikisnya menyisakan hanya debu-debu beterbangan. Senyum yang menghias dunia kini tiada, tawa yang tercipta hasil maha karya sang pecinta kini binasa. Lalu buat apa penyair menorehkan tinta tentang indahnya cinta?, padahal duka mengiringi perjalanan cintanya. Benarlah semua penyair adalah pecundang, menorehkan semua kisah indah cinta-mencinta menyajikan pada sang pecinta memberi harapan kepada para katak untuk berlomba-lomba menjadi lembu. Menangislah sang pecinta dibuatnya, tapi bagi sang pecinta tangis hanya ada di dunia khayal antara dia dan dirinya, dunia nyata hanya ada sejuta senyuman sejuta makna.



Manis itu bukan namanya....

Aku tahu namanya tapi ku senang meneybutnya manis....

Entah kenapa di mataku dia begitu manis....

Wajahnya menyejukkan setiap pandangan....

Senyumnya mencerahkn hati yang mendung....

Aku mengaguminya walau dia menggapku tak ada....

Aku mencintainy walau tak sedikitpun cinta di hatinya....

Yang pasti aku bahagia melihatnya tersenyum....

Senyumnya mendamaikan dunia....

Dan pada saat senyum terkembang di wajahnya,

pada saat itulah ku merasa memilikinya....



Kisah senyuman sang perawan suci, membawa sang pecinta kepada harapan tak berbatas. Sang pecinta sadar ketika dirinya melawan wujudnya mencoba terbang terlampau tinggi, ketika sial menimpanya ia pun terjatuh maka akan terasakan sakit yang teramat sangat, dan itulah Sang Pecinta bodoh karena cinta, mati karenanya juga. Tanpa ia sadari, sang perawan suci berhasil memenjarakan hatinya menguncinya tanpa celah untuk bebas. Sang pecinta menampakkan senyum simpul pertanda dirinya menikmati masa-masa hatinya tersandera oleh cinta juga kebodohannya. "inikah yang dinamakan kesalahan terindah? " bisik hatinya, tanpa perlu alasan tanpa perlu penjelasan sang pecinta pun membentuk sendiri makna cinta dan ketulusan. Sang pecinta sadar cinta yang ada dihadapannya kini adalah sebuah permainan hati yang kalah tersakiti dan yang menang bahagia sampai mati. Dia hanya mengikuti alur permainan dari sebuah kisah cinta tak berbalas, tanpa amarah dan tanpa dendam karena cinta adalah keikhlasan bukan sihir yang menghidupkannya tapi cinta adalah titipan Sang Pencipta.

Mencuri pandang dari kejauhan sketsa wajah sang perawan suci merona penuh misteri, sungguh sang pecinta hanya ingin menikmati dari jauh sketsa itu karena ia tak ingin merusak sebuah kesempurnaan wujud menurut akalnya, menghilangkan senyuman dari sang perawan suci adalah siksaan mendalam bagi jiwa raganya. Sang pecinta sadar akan dirinya yang buruk rupa di pandangan mata-mata fana, mata-mata kedagingan yang hanya mampu melihat sisi terluar dari wujud manusia. Godaan untuk lebih dekat dengan pujaan hati terus datang dan kadang mengusik relung hati sang pecinta yang harusnya tenang, membuatnya gundah resah tak menentu. Sang pecinta mencoba untuk tetap tenang ia tidak akan pernah mengusik mutiara ayng terjaga dalam cangkang berkilau itu, sejauh ini ia mampu dan harus mampu.



Hny sbatas pandangan.

Hny itu yg bsa dlakukn seorng pujangga ksepian memandang kilau berlian yg berpadu ruby dgn ronanya yg mrah,

tak sbatas itu snyumnya pun mnis, tp htiku miris krn hny sbatas pandangan.

Rsah Hti, yg ku kurung dlm pnjara hatiku mraung-raung

Utk dbebaskan, saat ini pmenjaraan satu-satunya jln

Utk kbaiknku dan utk mnjaga senyumnya tetap terkembang dbibir manisnya.

Akankah dia mngerti?

Ataukah cukup aku yg mratapi ksah ini?,

sdih, tp sdah cukup bagiku mlihatnya tersenyum mnjalani khidupan.

ku rela kan rsah htiku meronta-ronta dn bercucuran air mata.

Tnang.. ku takkan mbuat kau mrasakn Rsah htiku,

cukup kau Tersenyum itu saja yg kuharap,

krn hny sbatas pandangan....

Harapku Tuhan memilihmu utkku krn ku hny hamba tak mmpu mlawan takdir dan bukanlah brhak brkhendak.

KpdNYA ku brmohon akn takdir kita, kalaupun knyataannya sama skali brbda.

Cukup manis utk sbuah pandangan...



Sang perawan suci datang entah darimana, mungkin ia bidadari surga yang sengaja diturunkan oleh Sang Pencipta atau ia adalah putri negeri dongeng dengan segala kesempurnaannya. Senyuman sang perawan suci, itulah yang membuat sang pecinta terlena, senyumannya begitu tulus mencerahkan hati yang mendung. Tanpa disadari oleh sang pecinta, sang perawan suci tiba-tiba hadir semakin dekat kepada sang pecinta, mungkinkah ini pertanda tibanya persatuan antara keduanya? Atau ini hanya angin surga yang berhembus sesaat kearah sang pecinta. Dibutakan oleh mahadaya cinta sang pecinta tidak memperdulikan bahaya yang akan hadir jika ia membiarkan sang perawan suci membuai angan-angannya membangkitkan setan hatinya yang haus akan cinta. Sang pecinta seakan pingsan dan tak dapat lagi mengenali realita. Sang perawan suci terus menebarkan senyuman penuh arti ke tengah kehidupan sang pecinta, sehingga sang pecinta tidak sempat berfikir untuk berhati-hati. Alunan lembut nada cinta membuai sang pecinta yang sangat berbahagia karena ia rasa kisah cinta tak berbalas akan hilang selamanya. Entah apa namanya kini sang perawan suci telah hadir disisi sang pecinta, sang pecinta pun memperlakukannya bagai seorang putri dan meletakkan cintanya di tempat tertinggi dalam hatinya agar tak ada yang seorangpun yang bisa menjangkau cintanya. Keduanya menjalani hari-hari dengan bahagia entah itu cinta atau sekedar bahagia yang sementara menyapa, sang pecinta tidak peduli ia hanya berusaha menjaga cinta menjaga kemurniannya karena sang pecinta tulus mencintai sang perawan suci. Sang pecinta terus-menerus menunjukkan cintanya walau tak sedikitpun keluar perkataan dari mulut sang perawan suci tentang cinta antara mereka.



Cinta kata yg hina ternoda karena janji dan kesaksian2 palsu...

cinta bgtu indah utk disalah artikn mjd rasa suka yg trbungkus obsesi belaka...

cinta tinggi nilainy bgi stiap pemegang teguh janjiny...

cinta remeh di mata siapa saja yg menganggap dunia ini kan slalu ada untknya...

cinta tak trhingga luasny sampai nalar ini lelah menjelajahiny...

cinta mdah saja trucap pdhal tak sdikitpun diri ini mampu menegakknny saat lemah dan trjatuh...

cinta bgtu sederhana tp memiliki semua duka dan bhagia adlah imbasnya...

cinta bersemi pda musimny maka butuh pnantian utk memetikny...



"Adakah dirimu mencintaiku?", ucap sang pecinta kepada sang perawan suci, sang perawan suci terdiam ia tidak menyangka akan keluar pertanyaan yang mungkin takkan pernah terjawab olehnya. Masa lalu cinta yang kelam membuat sang perawan suci enggan untuk menterjemahkan cinta. Rasa iba lebih dari cukup untuk menjelaskan apa yang terjadi antara keduany, rasa iba menuntun sang perawan suci untuk mencoba menjalani apa yang disebut oleh sang pecinta sebagai cinta. Dalam hatinya sang pecinta pun berbisik "baiklah, biar waktu yang akan menuntunmu padaku, atau waktu yang akan membunuhku terlebih dulu", selanjutnya ia berusaha mencari tahu apa yang sesungguhnya telah terjadi apakah selama ini ia salah dalam memperlakukan cintanya?. Sang pecinta semakin pasrah dengan apa yang terjadi setelah ia merasa hanya sendiri memperjuangkan cinta, tetapi inilah bentuk cinta yang ia tawarkan kepada sang perawan suci cinta tanpa pamrih walau itu semua harus dibayar dengan tetes air mata.



Sndiri mperjuangkn cinta...

sndiri menahan stiap luka...

jika drita cinta tiada brakhir...

biar cintaku mngakhiriny dgn sjuta perih...

langit mjd saksi prjuangan ini, bumi bukti cinta yg kutangisi...

marahku utkku, bhagiamu bhagiaku...

lncang mungkin hdupku mngusik hdupmu dgn hal remeh brnamakn cinta...

jika mmg cnta ini harus tiba kmatianny...

maka matilah aku dgn tnang brsama cinta dn knangan...



Sang perawan suci sudah sepantasnyalah suci, setelah selama ini sang pecinta telah mengotori hidupnya dengan bentuk cinta yang bodoh. Kini sang perawan suci sudah terbangun dari mimpi buruknya, sekarang matanya bisa menyaksikan betapa kumuhnya sang pecinta selama ini. Sang pecinta berusaha menahan tangisnya, ia membiarkan hatinya menangis dan berusaha untuk tetap tersenyum. Ironi kehidupan berusaha ia tembus, kadang timbul di fikirannya betapa senangnya menjadi seekor burung terbang bebas bersiul bebas tanpa memikirkan intervensi kehidupan yang menjemukan. Sang perawan suci pun meminta maaf selama ini salah mengartikan rasa iba menjadi sebuah cinta, sang perawan suci telah memperingatkan sebelumnya bahwa ia adalah sang penghancur hati tetapi sang pecinta hanya menganggapnya sebuah canda dan kalupun itu nyata mungkin cintanya bisa mengubah semua ini. Kenyataan kadang berbeda dengan harapan sang perawan suci mempunyai alibi yang kuat untuk menuntaskan cinta sang pecinta. "Tolong, beritahukan pada dunia Sang Pecinta kehilangan cintanya", teriak sang pecinta diantara sepoi angin dan dedaunan hijau tanpa bunga karena baginya hanya ada satu bunga yaitu sang perawan suci.





Kicau burung membahana menghiasi suasana pagi yang sepi.

Meramaikan kehampaan jiwa.

Mendatangkan ketenangan yang menyakitkan.

Hela nafas panjang seorang pejuang yang akhirnya pecundang.

Menyiratkan sakit yang begitu dalam.

Datanglah padaku kebohongan.

Bohongi aku, tipu aku agar sakit ini tersamarkan diantara bahagia.

Sayangnya sebuah kenyataan telah terhidang.

Biarkan kunikmati ini dengan tangis dan kesedihan.

Aku dan kehampaanku. Sang Pecinta (si bodoh)

Sabtu, 16 Oktober 2010

Perjalanan...

Jauh sudah ku berjalan.
Tujuanku adalah negeri dongeng.
Tempat harapan dan impian menjadi kenyataan.
Disana semua diawali kesedihan.
Disana kesedihan selalu berakhir dengan kebahagiaan.
Jauh sudah kuberjalan.
Tujuanku belum juga kelihatan.
Dimanakah ujung perjalanan?
Betulkah ada negeri penuh keajaiban yang selalu orang ceritakan?
Ataukah semua hanya sebatas cerita pemanis dusta?
Lalu untuk apa kuterus berjalan?
Jauh sudah kuberjalan
Tibalahku di ujung perjalanan.
Negeri dongeng tak jua kutemukan.
Langsung kurebahkan tubuhku yang gontai kelelahan.
Ku hela nafas panjang, mencari bentuk ketenangan yang kurindukan.
Perlahan ku bangkit dan kumulai kembali berjalan.
Jauh sudah kuberjalan
Akhirnya kusadari kehidupan terus berjalan.
Tak mungkin ku hanya diam.

Mencintai Dalam Doa...

Terjaga ditemani bayang-bayangmu, hanya bayangmu.
Sudah ku perintahkan fikirku untuk mengusir bayangmu,
kudapatkan hanya diam dan bayangmu.
Sepi mulai menyeruak, dan selalu membuatku muak.
Ingin kusudahi perangai tak bertuan ini.
Bayangmu lagi-lagi bayangmu menjadi awal tak pernah ada kata akhir.
Aku selalu kalah untuk hal ini, aku tak pernah menang untuk urusan hati.
Aku sesederhana cintaku, sesederhana hatiku, sesederhana hidupku.
Kini ku hanya bisa diam layaknya batu karang yang menanti datangnya ombak.
Hancur tetapi mencoba untuk tegar.
Cukup sudah, aku takkan mengusikmu dengan hal remeh bernamakan cinta.
Cinta yang hanya akan membuatmu terluka, karena hanya cinta yang kupunya.
Bolehkah ku mencintaimu dalam doa?
Semoga bahagiamu selalu menemani hidupmu.
Semoga semua mencintaimu seperti diriku yang selalu.
AKU DAN CINTAKU…!!!!