Minggu, 28 Juni 2009

Penjara Jiwa Yang Tenang

Emosi-emosi indah perlahan-lahan memenuhi relung jiwa.
Mendesak jeruji penjara jiwa yang tenang.
Mengusik dengan berisik mencoba membunuh ketenangan yang lama telah tercipta.
Semakin lama semakin indah, tetapi entah mengapa hati semakin gundah.
Mungkinkah ini salah?,
Wahai sang Mahapenjaga janganlah kau biarkan penjara jiwa yang tenang ini hancur.
Karena hanya tempat itu yang menjaga jiwa-jiwa insan dari kerapuhan dan kehinaan.
Biarkan raga ini luluh lantak menjaga sebuah izzah dari emosi-emosi indah.

" Wahai jiwa-jiwa yang tenang kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang rida dan diridaiNya...!!! "

Sabtu, 27 Juni 2009

Fikir

Fikir ini begitu fakir untuk memikirkan hal2 kecil, hati ini benar2 keras tak ada sedikitpun welas. Fikir ini betulah pelita hati, ketika ibrahim menemukan sang pencipta dengan fikirnya, seketika itu pula terang menenuhi hatiny. Matilah aku dengan fakirnya fikirku, meranalah aku dengan keras tanpa welas hatiku. Fikirku saudara hatiku...