Jumat, 18 Februari 2011

Terjaga...


Malam ini lagi2 aku terjaga...
entah apa yg membuatku seperti ini...
mungkin kecintaanku kepada kopi yg melebihi apapun,
membuat ku harus menikmati setiap hinaan dan makian kesepian...
sunyi itu adalah sebuah nyanyian...
nyanyian hampa tanpa suara...
aku terpaksa menikmatinya walaupun terkadang ku muak mendengarnya...
tapi aku tak punya banyak pilihan...
whoaaaaam...
ternyata aku hanya manusia biasa...
tak selamanya bisa terjaga...
Mudah-mudahab ini mati sementara...



Kamis, 17 Februari 2011

Datanglah Karmaku...


Siapa kau? Siapa aku? Urus saja urusanmu...
Perduli setan, aku takkn pernah mengurusimu....
Apa untungny bagiku menolongmu...
Hidupku sudah senang, buat apa ku bersusah payah menolongmu...
Justru aku menikmati setiap airmata yg kluar dari matamu...
Aku senang saat dirimu datang padaku dengan keringat dan darah...
Aku senang menjadi mahkluk paling tinggi, tinggi hati tentuny...
Merangkakpun dirimu lalu menyembahku semua adalah percuma...
“Tidak ada solusi” itu nama tengahku, dan tentu saja akan cantik menghiasi batu nisanku kelak...
Hahahahaha...aku puas berada di puncak rantai makananan...
Aku adalah raja rimba, hukumku hukum rimba...
Yang kuatlah yang berkuasa, yang lemah menjadi alas kakiny...
Walaupun begitu aku masih percaya kepada karmaku...
Sekarang aku sedang menikmati masa2 jayaku sebelum tiba karmaku...
Diriku hidup untuk hari ini, persetan dengan hukum karma...
Jika hukum karma itu berlaku...yaaa...liat saja nanti...
Aku sedang bersenang-senang dengan penderitaanmu, jadi kumohon kasihanilah aku dan jgn coba menggangu...
Hahahaha...Datanglah wahai karmaku...kutantang kau...

Senin, 07 Februari 2011

Aku

Aku adalah iblis dalam diriku...
Senyumku selalu kupaksakan manis...
Padahal hatiku bengis...
Tutur kataku baik, tapi maknanya tengik...
Hidupku adalah ironi...
Ironi yang kupendam sendiri...
Mungkin sampaiku mati...

Sabtu, 05 Februari 2011

Rain Dancer...

Tersenyum ku diteras rumah...
Duduk bersandar di kursi besi berkarat...
Menikmati pertunjukkan seni terindah menurutku...
Tarian2 hujan di pentas megah bernamakan malam...
Diiringi musik latar tik tik tik bunyi airnya, satu tik menjadi jutaan tik...
Merdu sekali, coba dengarkan!, merdu...sekali...
Angin malam mebuai lenggak-lenggok penari tetesan hujan...
Ke kanan-ke kiri, angin memberikan gemulai kepada penari tetesan hujan...
Penari tetesan hujan menghampiriku, apa yg hendk dilakukanny...
Dingin menyejukkan, walau hanya setetes yg mmbelai wajahku...
Persetan orang lain mengatakan aku aneh...
Ku hanya sekedar membiarkan alam mengasihaniku...
Dan ternyata...
“Alam pun tahu cara terbaik mengasihaniku...”


Waktu...

Waktu seakan mempunyai kaki-kaki...
Waktu akan terus maju berlari...
tak perduli apakah dirimu tertinggal diblakang atau tidak...
Waktu akan terus maju, takkan pernah ia menoleh kbelakang...
Waktu seakan mempunyai tangan-tangan...
Disaat dirimu trjatuh mengejar sang waktu...
Tangan-tangan waktu selalu membantumu untuk bangkit...
Menyadarkanmu bahwa waktu tlah jauh meninggalknmu...
Waktu seakan mempunyai kehendaknya sendiri...
Takkan ad seorangpun yg bisa menhentikan waktu...
Waktu hanya akan terhenti sesuai khendak mati...
Waktu pun dimulai saat tangisan pertama bayi terlahir didunia...
Waktu itu semua masih suci tak berdosa...
Kini waktu yg terus berlalu menjadi saksi akn dosa2ku...
Di penghujung kehendak waktu, ku berharap masih ada waktu...
Kalau masih ada...benarkah ada???