Tersenyum ku diteras rumah...
Duduk bersandar di kursi besi berkarat...
Menikmati pertunjukkan seni terindah menurutku...
Tarian2 hujan di pentas megah bernamakan malam...
Diiringi musik latar tik tik tik bunyi airnya, satu tik menjadi jutaan tik...
Merdu sekali, coba dengarkan!, merdu...sekali...
Angin malam mebuai lenggak-lenggok penari tetesan hujan...
Ke kanan-ke kiri, angin memberikan gemulai kepada penari tetesan hujan...
Penari tetesan hujan menghampiriku, apa yg hendk dilakukanny...
Dingin menyejukkan, walau hanya setetes yg mmbelai wajahku...
Persetan orang lain mengatakan aku aneh...
Ku hanya sekedar membiarkan alam mengasihaniku...
Dan ternyata...
“Alam pun tahu cara terbaik mengasihaniku...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar