Jamban tempat vulgar yang terasingkan dari kehidupan.
Letaknya pasti di sudut bagunan-bangunan manusia dan takkan pernah disejajarkan dengan kamar tidur, ruang makan atau ruang lainnya.
Jamban seakan penuh aib, penuh kehinaan.
Takkan ada satu manusiapun yang membicarakan kejadian-kejadian saat sedang bercengkrama dengan jamban.
Apapun caci-maki yang terlontar, jamban tetap tegar ditempatnya.
Dan tetap setia menampung segala bentuk keburukan manusia.
Jamban seakan menampar hati-hati keras manusia yang tidak menyadari fakta penciptaan dan mengingkari dengan segala pembenarannya.
Jamban tau sgka isi jiwa raga manusia yang seringkali manusia tidak pernah menyadari siapa dirinya.
Ini ekspresi jiwa tanpa ada tekanan dan intervensi.. Tanpa ada hati yang tersakiti dan menyakiti. Semua ini intuisi dan imajinasi anugrah Ilahi..
Senin, 20 April 2009
Senin, 06 April 2009
Simfoni Hujan
Titik-titik air Hujan menyentuh bumi dengan suaranya yang khas.
Suara percik air ini menenangkan, menemani mata yang sulit terpejam.
Tak terasa detik demi detik berlalu dengan ku trpaku diam, memanjakan telingaku meresapi alunan nada tetes air langit.
Simfoni alam disusun oleh maestro diatas maestro...takkan mungkin dikalahkan oleh kehinaan,dn ksombongan yg brasal dri kefanaan.
Menilik ke relung hati, adakah sedih terobati?, adakah senang terpenuhi?, adakah kesedihan, dan kesenangan untuk hari esok?
Merenungi diri yang telah jauh berlari tapi hanya ada sesal dijumpai, menampar keras, kerasnya hati yang membuat segalanya semakin tak terpuji.
Hujan mendengar tanpa intervensi. Menasehati tanpa perlu kata. Memanjakan dengan alunan nada.
Simfoni hujan alunan nada2 indah, hadiah alam untuk stiap insan yang percaya akan keajaiban.
Suara percik air ini menenangkan, menemani mata yang sulit terpejam.
Tak terasa detik demi detik berlalu dengan ku trpaku diam, memanjakan telingaku meresapi alunan nada tetes air langit.
Simfoni alam disusun oleh maestro diatas maestro...takkan mungkin dikalahkan oleh kehinaan,dn ksombongan yg brasal dri kefanaan.
Menilik ke relung hati, adakah sedih terobati?, adakah senang terpenuhi?, adakah kesedihan, dan kesenangan untuk hari esok?
Merenungi diri yang telah jauh berlari tapi hanya ada sesal dijumpai, menampar keras, kerasnya hati yang membuat segalanya semakin tak terpuji.
Hujan mendengar tanpa intervensi. Menasehati tanpa perlu kata. Memanjakan dengan alunan nada.
Simfoni hujan alunan nada2 indah, hadiah alam untuk stiap insan yang percaya akan keajaiban.
Langganan:
Postingan (Atom)