Dingin ini menusuk, merasuk kalbu seakan merajuk memaksakn kehendaknya untuk sejuk.
Malam ini semakin muram, lampu temaram tak jua membuat hati tentram. Hanya mata ini sulit terpejam.
Hujan ini tak berksudahan, menumpahkan air ke setiap dahan kehidupan, Mewujudkan keibaan alam akan jiwa2 penuh kesedihan.
Diri ini rapuh tak brdaya, keruh penuh noda, hanya mengeluh untuk semuanya. Lupa dari mana hadir jiwa raga yang sempurna.
Ini ekspresi jiwa tanpa ada tekanan dan intervensi.. Tanpa ada hati yang tersakiti dan menyakiti. Semua ini intuisi dan imajinasi anugrah Ilahi..
Jumat, 27 Februari 2009
Kamis, 05 Februari 2009
Bukan Arti Cinta Sejati
Ini bukan arti cinta sejati.
mbagi hati yg stngahny mati. Mbrikn spnuh hati kpd yg bukan hakiki.
Ini bukan arti cinta sejatì.
Brtahtah brlian ruby myilaukan mata hati. Brsandar pd dinding fana rapuh lg merapuh.
Ini bukan arti cìnta sejati.
Persepsi diri mnggambrkn egoisme sejati. Obsesi mdorong nafsu menguasai diri yg dkuasai.
Ini bukan arti cinta sejati.
Jika mencinta dn dcinta tnpa brdasar ridho Ilahi Robbi.
mbagi hati yg stngahny mati. Mbrikn spnuh hati kpd yg bukan hakiki.
Ini bukan arti cinta sejatì.
Brtahtah brlian ruby myilaukan mata hati. Brsandar pd dinding fana rapuh lg merapuh.
Ini bukan arti cìnta sejati.
Persepsi diri mnggambrkn egoisme sejati. Obsesi mdorong nafsu menguasai diri yg dkuasai.
Ini bukan arti cinta sejati.
Jika mencinta dn dcinta tnpa brdasar ridho Ilahi Robbi.
Selasa, 03 Februari 2009
Duka vs Bahagia
Bhagia, rasa apa ini...,
sesak di dada.
Mendesak relung jiwa.
Meneriakkan pekik2 kebebasan.
Pemenjaraannya adalah yang terbaik Saat ini.
Karena Bahagia berkawan baik dengan duka lara.
Dan segalanya Berawal dari hampa.
tak baik terlampau bahagia,
duka takkan senang melihatnya.
sesak di dada.
Mendesak relung jiwa.
Meneriakkan pekik2 kebebasan.
Pemenjaraannya adalah yang terbaik Saat ini.
Karena Bahagia berkawan baik dengan duka lara.
Dan segalanya Berawal dari hampa.
tak baik terlampau bahagia,
duka takkan senang melihatnya.
Minggu, 01 Februari 2009
Durjana
Ketika dahaga menjadi durjana,
terasa sesak di dada.
Ketika lapar menjadi raja,
kenikmatan berlalu begitu saja.
Ketika semua bahagia menyebabkan derita,
semuanya terpedaya.
Ketika ku rasa tiba waktunya,
masihkah ada maaf tersisa.
terasa sesak di dada.
Ketika lapar menjadi raja,
kenikmatan berlalu begitu saja.
Ketika semua bahagia menyebabkan derita,
semuanya terpedaya.
Ketika ku rasa tiba waktunya,
masihkah ada maaf tersisa.
Langganan:
Postingan (Atom)