Jumat, 19 Desember 2008

Menanti Fajar dengan Renungan

Bayang-bayang hitam menutupi indahnya cahaya rembulan.

Meredupkan malam memperdalam jurang kepekatan.

Menumbuhkan sejuta keheningan.

Menyisakan hanya aku dan kesepian.

Mata ini enggan terpejam.

Langkah ini mulai gontai, penuh ketidak pasatian.

Ini mula dari Khampaan.

Rinai hujan yg ikut membasahi.

Memberi sejuta kesejukan yang terasa memuakkan.

Malam tiada berkesudahan.

Hitam semakin menghitam.

Tangan-tangan malam mencengkram angan.

Meremukkan impian-impian yang tak pernah jadi kenyataan.

Perjalanan panjang di malam kelam.

Hanya aku.

Menanti fajar dengan renungan.

Tidak ada komentar: