Senin, 18 Juli 2011

Kubiarkan

Kubiarkan diriku terbawa oleh dinginnya malam...
Kubiarkan terus dinginnya merasuki tubuhku...
Begitu dalam sampai bisa kurasakan dinginnya mengalir di aliran darahku...
Kubiarkan dingin meyiksaku denga siksaan manis...
Menyiksa tanpa mau tahu siapa yang tersiksa...
Kubiarkan setiap sel dalam tubuhku menjerit...
Menjerit kedinginan, jeritan meminta kehangatan...
Kubiarkan, kuacuhkan, ku tak peduli...
Makian2 pun tertuju padaku, makian dari dalam lubuk hatiku...
Kubiarkan, kuacuhkan, ku tak peduli...
Kubiarkan airmata menitik, keluar dari tempat persembunyiannya selama ini...
Menitik, membasahi, menambah kesempurnaan dinginnya malam...
Kubiarkan karena ku tak sanggup melawan, aku bukanlah kesempurnaan...
Kubiarkan bulan, bintang dan benda2 langit menelanjangiku...
Kuperlihatkan semua kefanaanku...
Kupertontonkan sebuah pertunjukkan bertemakan noda dan dosa...
Kubiarkan diriku tetap terpaku, sampai tibanya lelahku...
Kubiarkan mata ini terpejam, kubiarkan kelam malam memelukku...
melantunkan sebait nyanyian kesyukuran...
“dan alam pun tahu cara terbaik mengasihaniku”