Rabu, 22 Desember 2010

Sayembara Hati...

Memenangkan hati...

Berlomba lomba, dasar srigala berbulu domba...

Bukan lg bercucuran peluh, mlainkan airmata...

Tidak puas dgn hanya airmata, tetesan darah pun taruhannya...

Demi.., memenangkan hati...

Ketulusan bkan lg jadi alasan...

Berganti peran nafsu dan setan...

Menang jadi arang kalah jadi abu...

Simalakama model baru, percuma tangismu tersedu...

Aaaaaghhh demi.., memenangkan hati...

Baiknya jgn kau teruskan percuma, sudah kubilang percuma...

Apa??? tidak percaya!!!, hahaha dirimu tlah dibutakan cinta bung...

Matilah sana, dan jgn ajakku bersama...

Marahlah, menangislah, terserahlah...

Demi, memenangkan hati...

Sungguh kutak perduli...

Ku tegaskan pdamu kutak perduli...

Jgn memaksaku untuk perduli..dasar, compang-camping hati...

Remeh sekali hny demi memenangkan hati...

Bagai menjilat pantat panci, hanya hitam lidah yg kau dapat kwan...

Sudahlah...apa tidak bisa dirimu mengalah?...

Ya biarkan saja dia menikmati kemenangan toh, hny sementara...

Sesampainya dirumah tulislah bait2 penyesalanmu didinding kamarmu tatap baik2...

Tanya pada hatimu "adakah ia memikirkanku?" jgn sekali, tp tanyakan berkali-kali...

Pasti jwabannya tidak dan tetap tidak..kau sudah dbutakan cinta bung...

Demi,..memenangkan hati...

Apapun kau lakukan demi sebuah kunci hati...

Kunci yg tidak pernah ada dan dirimu memperebutkannya...

Bohong kau dibohongi wahai makhluk bodoh...

Dia hny tdk suka dirimu, sederhana bukan?...

Halus penolakannya shingga samapailah dirimu mengikuti sayembara...

Sayembara untuk...ya memenangkan hati...hahaha

Amnesia...cobalah lupakannya...

Waktu kn menghapus segalanya...

Termasuk tangisanmu kala dirimu tidak jadi mengikuti sayembara...hahaha

kau sudah dibutakan oleh cinta bung...!!!

Selasa, 21 Desember 2010

Sejumput Kejujuran...Sebait Kesunyian...

Bulan bersembunyi dibalik jubah kelabu malam...

Sdangkan sosok tak penting kini sendiri...

Mendengarkan alunan melodi nafsu mahakarya hati yg sepi...

Malam sunyi jangkrik pun malas hati bernyanyi...

Samudera khampaan ini bgtu luasnya...

Takkan cukup satu malam untuk mengarunginya...

Badai yg sempurna mnghadang kapal sang petualang mimpi...

Seakan tak membiarkannya untuk keluar dari samudera khampaan...

Semua ini mnyakitiku...

Semua ini menguras enegi jiwaku...

Bukanlah kufikirkn bsarny kantung mataku...

Tapi kapan ini semua kan usai...

Adakah yg bisa menghentikan petualanganku???...

Bantu aku, hentikan aku...

Puluhan bahkan ratusan cangkir kopi menjadi saksi petualanganku...

Tanyakan saja pada secangkir kopi, dialah yg pling jujur selama ini...

Tak pernah sekalipun ia berubah, dirinya tetap setia dengan pahitnya...

Tidak seperti apa yg tlah terjadi, manis pada awalnya, pahit menuju kebenarannya...

Mungkinkah ini sebentuk kesetiaan???...ataukah sebentuk kejujuran???...atau kbohongan yang diramu dengan baik???...

Dusta itu semua Dusta...dan Akulah pendusta...krna nampaknya takkan ada yg percaya

Karena diriku bukanlah secangkir kopi...kuhanya manusia tak tau diri...

Puas kau...!!!!

Sabtu, 11 Desember 2010

Menanti Pelangi...

Tiba termenung...
tibalah mendung...
tiba-tiba saja hujan bersenandung...

rintik demi rintik...lama sekali...
deras semakin deras...
sesosok tak berrdaya hanya menatap dbalik jendela...
menatapi seitiap tetes yg jtuh ke tanah...
hatinya selalu berdoa kapan ini semua kan usai...

deras hujan setia menemani...
tp mengapa yg ia rasa hanya sepi??...
gmuruh halilintar pecah ditngah derasnya...
seakan berteriak dan membuat sbagian orang takut...

tapi tidak untukku, teriakan halilintar seakan menasehatiku...
teriakan yg menyemangatiku agar ku tak terlarut dalm lamunan yg berujung mati...

Tersenyum...
akhirnya kubisa tersenyum...
tersenyum yg mungkin menjadi hal tersulit untukku saat ini...
kini derasnya pergi, hitam pun mulai memudar...
mendung mundur teratur...

lihatlah, muncul warna-warni...
klo tdak salah itu adalah pelangi, mejikuhibiniu...
mungkin ia mungkin tidak, masa bodo hehe...
yg terpenting kubahagia krnnya...
walau kutahu dia kn menghilang tiba-tiba...pelangi oh pelangi...

tempat ku berdiri yg bernama bumi kembali cerah...
dia pun mulai memudar...
hingga tak kujumpai lg dirinya, yg sebentar saja membuatku bahagia...
birunya langit, putihnya awan setidaknya itu yg nyata kini...
dn muncullah kebencian ini...
kubenci krn ku tak tau kpn lg ku bisa melihatmu...
melihatmu...pelangi...